SMAN 4 Malang – SMAN 4 Malang sukses menggelar Stetsa Discussion Forum (DSF) pada Rabu (8/5/2024) lalu. Kegiatan yang mengangkat tema “Menangkal Pergaulan Bebas Untuk Generasi Tangguh” itu diikuti oleh seluruh siswa kelas X hingga kelas XI. Dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit (RS) Panti Nirmala dr Kurnia Ariya Dinata SpOG MM dihadirkan langsung untuk memberikan pandangan secara teoritis terkait tema tersebut.
Kurnia mengatakan pergaulan bebas di kalangan anak muda saat ini sangat memprihatinkan. Apalagi ia menilai edukasi seks masih belum masif dilakukan. Padahal edukasi seks memegang peran penting. Terutama dalam mencegah infeksi menular seksual (IMS). Dirinya menyampaikan bila hubungan seksual di bawah umur memiliki sejumlah risiko.
“Di antaranya kehamilan yang tidak diinginkan, risiko penyakit yang disebabkan ketidaksiapan organ tubuh, hingga dampak psikologis lantaran belum siapnya mental pelaku,” jelasnya. Kegiatan yang digelar tim Kader Kesehatan Remaja (KKR) SMAN 4 Malang itu tidak hanya menjadi diskusi satu arah saja.
Melainkan juga menjadi sarana diskusi dua arah. Sehingga, siswa yang menjadi peserta dalam forum tersebut juga bisa mengajukan pertanyaan. Bahkan, argumen baik yang pro dan kontra dengan materi yang disampaikan juga bisa diajukan. Untuk itu, kegiatan yang bertujuan untuk mencegah pergaulan bebas itu menjadi media diskusi yang hidup dan interaktif.
Lebih lanjut, Kurnia menekankan pentingnya edukasi seks yang dibarengi dengan edukasi terkiat kesehatan organ reproduksi. Tentu hal itu tak lepas dari tata cara merawat kebersihan diri dan organ reproduksi. Dokter senior itu menilai pendidikan seks juga tak bisa lepas dari jenis kenakalan remaja lainnya.
Misalnya, kebiasan merokok, minum alkohol, hingga narkoba. “Menurut saya kebiasaan merokok dan meminum minuman keras dapat berdampak pada kriminalitas dan infertilitas pada seseorang”, ucapnya. Itu artinya, pendidikan seks tak hanya ikhwal kesehatan reproduksi saja. Melainkan mencakup masalah yang lebih kompleks.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMAN 4 Malang Riris Andriani menegaskan bila topik yang diangkat dalam forum diskusi itu tak hanya pendidikan seks saja. Namun, mencakup berbagai aspek. Seperti pergaulan bebas, kesehatan reproduksi, nilai-nilai moral, kesehatan mental, peran keluarga, dan lingkungan sekolah.
Riris menilai penjelasan pemateri dan pendapat yang dikemukakan siswa merupakan pembelajaran yang harus dicermati. Lebih dari itu, ia berharap hasil diskusi itu tak hanya berupa pemahaman saja. Melainkan juga aplikasi dalam kehidupan dan pergaulan siswa SMAN 4 Malang sehari-hari.
Riris menambahkan SDF mampu menciptakan atmosfer pergaulan di kalangan remaja yang lebih peka. Selain itu, juga peduli terhadap masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya. Terutama dengan masalah yang berkaitan dan memiliki dampak terhadap generasi muda. “Kegiatan ini sekaligus upaya membina karakter siswa. Sehingga, mereka dapat memberi dampak positif bagi siswa lainnya,” pungkasnya. *(Amira/Nayla/Nana/Andre)*