SMAN 4 Malang Angkat Tema Proyek Hidroponik dan Pembuatan Ekoenzim dalam P5

\SMAN 4 MALANG – Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 4 Malang tahun ini mengangkat tema yang menarik. Yakni rekayasa dan teknologi. Tema ini kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembuatan instalasi hidroponik dan ekoenzim. Tujuannya untuk membangun kepedulian siswa terhadap lingkungan.

Kegiatan pembuatan instalasi hidroponik dan ekoenzim dimulai sejak tanggal 17-30 September lalu. Salah seorang Pembimbing P5, Devi Nur Ratna Eko Putro, mengatakan alasan dipilihnya rekayasa dan teknologi sebagai tema bertujuan untuk mengajak siswa lebih dekat dengan alam. Selain itu juga, keberadaan green house di sekolah selama ini belum termanfaatkan dengan baik.

“Selain itu, pembuatan ekoenzim dilakukan karena banyak sampah di sekolah yang belum terkelola dengan baik,” ujarnya. Padahal kantin sekolah juga banyak memproduksi sampah. Tidak hanya sampah plastik atau anorganik saja tetapi juga sampah organik. Seperti sisa sayur, daun, dan sejenisnya. Maka dari itu, tema rekayasa dan teknologi ini membekali siswa pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan potensi sampah tersebut. Sehingga, produksi sampah organik yang dihasilkan tidak terbuang sia-sia. Kendati begitu, Devi mengaku ada beberapa kendala dalam penerapannya.

“Salah satu kendalanya karena anak-anak belum mengerti hidroponik sama sekali. Termasuk pembuatan instalasi yang betul,” ungkapnya. Sehingga, pada saat pengerjaan banyak instalasi yang bocor. Bahkan, akibat kebocoran tersebut banyak stop kontak yang akhirnya meledak.

Sementara itu, materi ekoenzim juga sulit dipahami siswa. Bahkan, setelah diberikan materi juga belum mengerti. Terutama ketika harus menyediakan ruang kosong dalam wadah fermentasi ekoenzim tersebut. Meski begitu, semua kendala ini segera teratasi berkat bimbingan intensif dari guru pendamping.

“Yang penting perubahan karakter dan mindset yang kita inginkan bisa tersampaikan. Utamanya untuk memahami bila sampah masih bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang bermanfaat,” jelasnya. Devi mengaku kedepannya kegiatan P5 akan menggarap tema-tema yang lebih menarik lagi. Salah satunya terkait gaya hidup berkelanjutan.

Dia menambahkan bahwa hasil panen hidroponik akan dimanfaatkan untuk membuat makanan-makanan yang sehat dan bergizi. Proyek itu dilakukan masing-masing kelas. “Pembagian peran akan dilakukan oleh koordinator kelas masing-masing,” pungkasnya.

Salah seorang Ketua P5 X-KG Nazwa Al Bahrain Desantana mengaku bertugas mengawasi dan memberikan arahan kepada anggota kelasnya. “Progres keberlanjutan P5 akan saya laporkan kepada wali kelas.” tuturnya. Nazwa berharap tema P5 selanjutnya bisa disesuaikan dengan mata pelajaran yang diampu oleh siswa. Sehingga siswa dapat lebih paham mengenai materi untuk proyek yang akan dikerjakan. (Arhani/Raisa/Andre)

Bagikan :

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Kabar Sekolah Lainnya