SMAN 4 Malang – Animo siswa membayar zakat melalui panitia Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) SMAN 4 Malang cukup tinggi. Pada Ramadan 1446 Hijriah ini, panitia berhasil menghimpun zakat dari 255 siswa. Total zakat yang diterima sebanyak 765 kilogram beras.
Sebesar 94 persen zakat tersebut disalurkan kepada warga sekolah. Sementara, sisanya diberikan kepada masyarakat sekitar sekolah yang membutuhkan. Koordinator ZIS Stetsa, Ghiena Bilqis Aura Zahra mengatakan penyaluran zakat tahun ini tersentral di tingkat sekolah.
Sebab, tahun lalu penghimpunan dan penyaluran zakat dilakukan secara parsial di tiap kelas. Sehingga, masing-masing kelas menentukan secara mandiri mekanismenya. “Jadi masing-masing kelas menerima dan menyalurkan sendiri zakatnya,” jelasnya.
Namun, tahun ini pengelolaannya terpusat di panitia ZIS sekolah. Kendati begitu, pembayaran zakat melalui sekolah tidak diwajibkan. Sehingga, siswa diberi kebebasan untuk memilih. Meski begitu, animo siswa membayar zakat melalui panitia ZIS sekolah cukup tinggi.

ROHIS STETSA FOR JURASSIC STETSA
Panitia ZIS STETSA membungkus zakat yang terkumpul dari beberapa siswa.
Itu terbukti dari capaian zakat yang diterima panitia. Ghie menyebut ada 765 kilogram beras yang ia terima. Namun, tak semua siswa membayar zakat berupa beras. Ada juga yang membayarkannya berupa uang. Nominalnya sebesar Rp 42 ribu.
Namun, panitia tetap akan menggunakan uang tersebut untuk membeli beras. Sehingga, penyaluran zakat kepada mustahik tetap berupa beras. “Kalau berupa beras, ketentuannya seberat 3 kilogram,” imbuhnya. Dia menyampaikan pembayaran zakat dibuka sejak 10-18 Maret 2025 lalu.
Lebih lanjut, Ghie menyampaikan susunan kepanitiaan ZIS diambil dari sukarelawan siswa. Siswa yang tergabung sebagai panitia atau amil zakat tidak hanya belajar menjalankan kewajiban berzakat. Melainkan juga memahami proses pengumpulan, pengelolaan, dan penyaluran zakat.
Salah seorang guru Agama Islam SMAN 4 Malang, Ilham Firmansyah mengatakan ada sebanyak 240 paket zakat disalurkan untuk siswa yang tidak membutuhkan. Sementara, 15 paket zakat sisanya diberikan kepada warga sekitar sekolah yang tidak mampu.
“Kami titipkan penyalurannya ke lembaga sosial yang membutuhkan seperti yayasan disabilitas,” ujarnya. Ilham berharap penyaluran zakat melalui sekolah bisa dilanjutkan untuk tahun-tahun selanjutnya. Sehingga, kegiatan ini bisa sekaligus menjadi pelajaran fiqih praktis kepada siswa. (Dahayu/Andre)