SMAN 4 MALANG – Sebanyak 25 pelajar dari SMP/MTs sederajat se-Malang Raya menjadi peserta lomba story telling. Lomba tersebut merupakan bagian dari event Stetsa Olympiad Fest (SOF) yang digelar SMAN 4 Malang pada 23 Februari 2025 lalu. Puluhan peserta itu memperebutkan tiga piala juara satu, dua, dan tiga.
Panitia lomba SOF story telling Regina Keyla Sandra mengatakan lomba tersebut cukup ketat. Apalagi peserta tidak bisa mengambil tema sembarangan. Sebab, peserta dituntut lebih kreatif dalam improvisasi cerita yang dibawakan. Beberapa judul cerita yang umum dibawakan dalam story telling bahkan dilarang.
“Seperti cerita Coban Rondo, Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Malin Kundang, Danau Toba, Legenda Surabaya, Legenda Asal-usul Suku Tengger, Situ Bagendit, dan Rawa Pening kami larang untuk dibawakan,” jelasnya. Selain untuk keperluan improvisasi, pembawaan cerita yang segar juga bertujuan untuk menambah wawasan audiens.
Dengan ketentuan itu, akhirnya banyak peserta yang membawakan judul-judul cerita baru. Seperti The Origin of Bali, Telaga Ponorogo, Lutung Kasarung, dan lain-lain. Setiap peserta juga menampilkan ciri khasnya masing-masing. Ada yang menambahkan nyanyian di sela-sela cerita. Ada pula yang menambahkan gerakan-gerakan ekspresif.
Seperti yang dilakukan salah satu peserta Jesselyn Regeena. Dia menyelipkan nyanyian ketika membawakan cerita. Improvisasi itu tampak mengejutkan dewan juri. Tak hanya Jesselyn, peserta lain, Atania Avita Safa juga melakukan improvisasi nada suara ketika memperagakan dialog. Keduanya berhasil memikat audiens yang hadir saat itu.

FASTCO STETSA FOR JURASSIC STETSA
PERFORM: Salah satu peserta SMP Katolik Kolese Santo Yusup 1 Malang, Jesselyn Regeena membawakan cerita panji dengan improvisasi nyanyian dalam lomba story telling 23/2/2025 lalu.
Regina menyampaikan ada dua juri dalam lomba story telling tersebut. Kedua juri merupakan alumni SMAN 4 Malang yang punya banyak prestasi di bidang serupa. Mereka adalah Dida Adeleyda dan Ilza Nugraha Pratama. Ada beberapa poin yang menjadi penilaian. Di antaranya ketetapan pelafalan, kesesuaian cerita, ekspresi, dan kelancaran dalam bercerita dan menjawab pertanyaan.
Setelah 25 peserta tampil semua, juri langsung mendiskusikan tiga pemenang dengan poin paling tinggi. Alhasil, Jesselyn Regeena keluar sebagai juara pertama. Kemudian, Devitrigyan Khadijah Kurniarty sebagai juara kedua dan Atania Avita Safa menjadi juara ketiga. Masing-masing pemenang mendapatkan medali, uang pembinaan, sertifikat, goodie bag, dan snack.
Jesselyn Regeena mengaku tidak menyangka namanya disebut sebagai juara pertama. Sebab, ini adalah lomba story telling perdananya. Meski begitu dia berlatih keras agar bisa membawakan cerita dengan maksimal. Bahkan saat tampil Jesselyn tidak berpikir bahwa itu sebuah perlombaan. Melainkan untuk menghibur penonton. “Itulah yang membuat saya tenang saat tampil,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 4 Malang bidang Kesiswaan Riris Andriani mengatakan story telling merupakan satu di antara lima lomba yang digelar dalam event SOF. Lomba lain yang digelar yakni olimpiade MIPA di Ruang Serbaguna, olimpiade IPS di Ruang MAT 2 dan BIN 2, cipta baca puisi di Ruang BIN 1, modern dance di Aula Tugu.
“Kalau story telling kami laksanakan di Ruang Biologi,” ungkapnya. Dia menyampaikan SOF diikuti 114 peserta untuk lima bidang lomba. Acara tersebut dimulai dengan perkenalan SMAN 4 Malang kepada peserta dan orang tua. “Semoga para peserta mendapatkan hasil yang terbaik dan terima kasih kepada orang tua peserta yang sudah mengantarkan putra-putrinya,” pungkasnya. (Arhani/Andre)

FASTCO STETSA FOR JURASSIC STETSA
BANGGA: Tiga juara lomba story telling Atania Avita Safa juara 3 (paling kiri), Devitrigyan Khadijah Kurniarty juara 2 (dua dari kiri), Jesselyn Regeena juara 1 (tiga dari kiri) berpose bersama Guru PJOK SMAN 4 Malang Eko Fibriono (paling kanan) menggunakan medali, gooodie bag, dan amplop berisi uang pembinaan.