Hari Jum’at, 4 Agusutus 2023 ada pemandangan yang sangat menarik di ruang Gazebo. Tempat yang biasa digunakan untuk pembelajaran menjadi tempat dan saksi sejarah di SMAN 4 Malang dengan kedatangan sosok yang menjadi panutan, beliau adalah Prof. Dr-Ing Wardiman Djojonegoro.
Beliau lahir dan besar di Madura, kota pamekasan 22 Juni 1934. Di usia yang terlihat sudah tidak muda lagi Prof. Wardiman masih punya semangat yang menyala dalam memajukan Pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan belajar Bersama Prof. Wardiman.
Beliau sangat dikenal pada masa pemerintahan Bapak Presiden Suharto era 1993 sampai 1998 karena saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa penghargaaan baik dari dalam negeri sampai luar negeri diperolehnya. Tak heran dengan Kepiawaiannya dan gebrakannya dalam memajukan Pendidikan di Indonesia saat itu patut diacungi jempol. Beberapa kelanjutan program diperkenalkan oleh Wardiman seperti; pembinaan sekolah unggulan, peningkatan sarana dan prasarana yang lebih memadai, pengembangan LPTK, dan peningkatan kualifikasi pendidikan guru. Program pascasarjana dan kegiatan penelitian dan pengembangan juga dikembangkan di perguruan tinggi dalam rangka menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai implementasi dari konsep relevansi pendidikan, maka diterapkan konsep link and match, yakni sebuah konsep yang menyelaraskan antara dunia pendidikan dan dunia industri. Dari ketiga program tersebut, konsep pendidikan link and match (kesesuaian dan keterpaduan) menjadi program utama yang dijalankan oleh Wardiman semasa menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Konsep ini sendiri sebenarnya tidak lahir dari pemikiran Wardiman, tetapi diintrodusir dari pendidikan di Amerika Serikat, Prof. Karl Willenbrock, pakar pendidikan dari Harvard University Amerika Serikat, yang mengusulkan gagasan perlunya perusahaan menjadi “bapak angkat” bagi perguruan tinggi.
Dalam pemikirannya, perusahaan tidak sekadar memberi tempat berlatih atau menyisihkan sebagian keuntungannya, tapi juga terlibat dalam pengembangan lembaga pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Dari gagasan inilah kemudian konsep link and match diperkenalkan secara luas di dunia pendidikan.
Dalam kesempatan beliau hadir di SMAN 4 Malang, beliau mengupas bahwa banyak penulis Belanda yang memberikan informasi hoax. Penulis tersebut menganggap bahwa Pangeran Diponegoro berperang mengangkat senjata karena tidak diberi tahta sebagai Sultan. Versi Wardiman, para penulis Belanda tidak menganalisis latar belakang sosial, politik, dan agama menjelang perang, yakni 1825. Selain itu, mereka juga tidak mengetahui latar belakang kehidupan Pangeran Diponegoro secara utuh, sehingga menyuguhkan informasi yang tidak akurat. Profesor Wardiman mengaku kecintaan pada sejarah pada generasi penerus bangsa harus terus dipupuk.
Dalam hal ini guru sejarah lah yang punya peran penting dalam hal itu. Menurut beliau, guru harus terus mau belajar. Melahirkan inovasi dan media pembelajaran yang menyenangkan. Dengan begitu, bisa merangsang keingintahuan anak-anak lebih banyak lagi terkait sejarah. Oleh sebab itu sebagai siswa., kita harus bisa menguasai sejarah bangsa kita sendiri. Kebanggaan dan kecintaan kita menjadi bangsa Indonesia adalah kunci utama dalam membendung berita hoax yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak mengetahui sejarah Indonesia dengan baik.